WikiNarnia Indonesia Wiki
Advertisement
Kuda, Dan Anak Manusia
Horse-his-boy-c-s-lewis
informasi buku
Penulis

CS Lewis

Ilustrasi

Pauline Baynes

Negara

Inggris(UK)

Bahasa

Inggris

Halaman

199

Sebelumnya

Kronologi: Sang Singa, Sang Penyihir, dan lemari Secara tanggal terbit: Kursi Perak

Sesudahnya

Keponakan penyihir


Kuda dan Anak Manusia, bahasa inggris: The Horse and His Boy, adalah novel karya C. S. Lewis. Novel ini dipublikasikan pertama kali pada tahun 1954 dan menjadi buku kelima dari tujuh seri kisah "The Chronicles of Narnia". Meskipun buku ini adalah buku kelima yang diterbitkan, namun jika diurutkan berdasar kronologi cerita, buku ini menjadi buku yang ketiga setelah "Sang Singa, sang Penyihir, dan Lemari". Buku ini adalah satu-satunya dari ketujuh buku Narnia yang tokoh utamanya bukanlah anak-anak dari dunia kita. Kisah dalam cerita ini mengisahkan seorang anak yang diasuh oleh orang Calormen bernama Shasta yang berniat pergi ke Narnia dan Archenland bersama seekor Kuda yang Bisa Berbicara dari Narnia, Bree.

Bagian[]

  1. How Shasta Set Out on his Travels
  2. A Wayside Adventure
  3. At the Gates of Tashbaan
  4. Shasta Falls in with the Narnians
  5. Prince Corin
  6. Shasta among the Tombs
  7. Aravis in Tashbaan
  8. In the House of the Tisroc
  9. Across the Desert
  10. The Hermit of the Southern March
  11. The Unwelcome Fellow Traveller
  12. Shasta in Narnia
  13. The Fight at Anvard
  14. How Bree Became a Wiser Horse
  15. Rabadash the Ridiculous

Karakter Cerita[]


Ringkasan Cerita[]

Sastha adalah seorang anak yang tinggal di daerah pantai Calormen. Ia diasuh oleh seorang yang kasar dan haus uang bernama Arsheesh. Sastha selalu mengimpikan untuk perjalanan ke daerah utara yang tidak pernah ia ketahui wujudnya. Pada suatu hari, seorang panglima Calormen bersama kuda perangnya berniat membeli Sastha. Arsheesh mengajak panglima itu menginap di gubuknya sambil menawar harga, dan Sastha terpaksa menginap di istal. Di Istal, Sastha terkejut ketika kuda perang sang panglima bisa berbicara. Kuda itu bernama Bree, Kuda yang Bisa Berbicara yang diculik dari Narnia dan menjadi budak Calormen. Kuda itu mengajak Sastha untuk berpergian bersama ke Utara, Bree memberikan motivasi tambahan untuk Sastha: Sastha berkulit putih, berbeda dengan kulit Calormen kebanyakan, artinya Sastha berasal dari negeri Utara. Sastha dan Bree akhirnya mengadakan perjalanan dengan Sastha mendapat tutor mengendarai kuda secara bebas oleh Bree. Mereka kadang mencuri untuk menyanggupi kebutuhan makan. Saat menyeberangi sungai di hutan kala malam, mereka merasa diikuti seekor kuda dan penunggangnya, bersamaan dengan itu, mereka dikejar singa. Singa itu mengejar mereka hingga kuda penguntit itu kini bersama dengan Bree dan Sastha. Akhirnya, mereka lolos dari kejaran dan mereka berdua, berkenalan dengan Aravis Tarkheena dan Kuda yang Bisa Berbicara, Hwin.

Aravis yang merupakan putri bangsawan Calormen, mengatakan bahwa ia kabur bersama Hwin karena ia dipaksa menikah oleh ayahnya dengan Ahostha Tarkaan, penasihat Tisroc yang bengis dan kaya, saat ia ingin bunuh diri, Hwin mencegahnya dan memberikan solusi agar pergi ke Narnia. Kemudian, mereka berempat mendiskusikan bagaimana cara melewati rintangan tersulit, yaitu sungai besar yang ditengahi ibukota Imperium Calormen, Tashbaan. Apabila mereka berhasil melewati rintangan itu, mereka hanya harus melewati padang pasir dan pegunungan Archenland dan sampai ke Narnia. Mereka memutuskan menyamar sebagai pedagang dan menyeberangi Tashbaan. Sesampai di Tashbaan, mereka bertemu dengan rombongan Ratu Susan dan Raja Edmund dari Narnia. Saat itulah, Sastha dikira Corin, pangeran Archenland. Ia diseret ke rumah singgah rombongan Narnia. Disanalah, Sastha mendengarkan bagaimana Ratu Susan ingin menghindari pinangan anak Tisroc. Mr. Tumnus sang faun menyarankan pengelabuan pesta kapal agar tidak ada yang curiga. Kemudian, malam harinya, kapal akan diam-diam pergi dari Calormen. Sastha, diberikan jamuan enak dan malam harinya ia bertukar tempat dengan pangeran Corin yang asli, yang merupakan anak yang pemberani namun nakal. Setelah bertukar tempat, Sastha sukses keluar dari Tashbaan dan pergi ke Makam Raja-Raja Lampau di Utara Tashbaan yang dianggap angker, tempat reuni rombongan pelarian apabila mereka terpisah.

Nasib Aravis, Bree, dan Hwin lebih baik. Aravis bertemu teman baiknya, Lasaraleen yang sangat feminim dan kaya. Lasaraleen membantu Aravis dan kedua kuda agar bisa sampai ke makam secepatnya. Saat mengendap keluar lewat istana Tisroc, mereka mencuridengar pembicaraan Ahostha, Tisroc, dan anak Tisroc, Rabadash. Rabadash meminta izin pada Tisroc agar melakukan penyerangan tiba-tiba ke Narnia sementara Raja Agung Peter sedang memerangi raksasa di Utara. Akhirnya, mereka berempat kembali bersama dengan Sastha mengetahui berita penyerangan. Mereka berempat menyusuri pasir dan tebing hingga sampai ke seberang Sungai Winding Arrow yang berada jauh dari padang pasir. Namun perjalanan tidak lagi sama kala mereka di bukit Archenland, mereka melihat pasukan Calormen. Lalu mereka dikejar oleh seekor singa lagi hingga akibatnya Aravis cedera dan mereka bisa istirahat di rumah Pertapa Perbatasan Selatan. Pertapa itu memercayakan Sastha untuk memberitahu soal penyerangan Calormen kepada Raja Lune, raja Archenland sekarang. Sastha berlari ke Anvard dan bertemu Raja. Akhirnya, Raja berterimakasih kepada Sastha dan menyiapkan perlindungan. Sementara itu, Sastha juga diemban tugas untuk menyampaikan penyerangan ke Narnia untuk membantu Archenland. Saat perjalanan, Sastha bertemu Aslan yang ternyata adalah singa yang selalu mengejar mereka agar perjalanan mereka bisa tepat pada waktunya. Sastha pergi ke Narnia dan menyampaikan ke seluruh rakyatnya. Istana Cair Paravel yang berisi Raja Edmund, Ratu Susan, dan Ratu Lucy segera mengadakan persiapan pula bersama Hewan-Hewan yang Bisa Berbicara. Dengan pertempuran itu, akhirnya pasukan Calormen bisa dikalahkan dengan sang pemimpin penyerangan, Rabadash, menjadi tawanan.

Sastha lalu dihubungkan dengan kemiripan wajahnya dengan Corin, bahwa Sastha adalah kakak kembar Corin yang terpisah sejak lahir. Sastha yang sebenarnya bernama Cor, pergi ke Pertapa dan menjemput Aravis, Bree, dan Hwin ke Archenland. Disana, terjadi perundingan untuk penghakiman Rabadash. Saat itu, Aslan datang dan mengubah Rabadash menjadi seekor keledai. Aslan berkata, Rabadash bisa menjadi dirinya lagi apabila ia berada di Kuil Tash, ia akan menjadi manusia lagi. Dan ia bisa menjadi keledai lagi apabila ia berada lebih dari 10 mil dari Tashbaan. Maka, Cor menjadi pewaris takhta Raja Lune dan Aravis yang bebas dari kehidupan aristokrat Calormen, menikahi Cor. Kehidupan di Archenland menjadi damai kembali.

Quotes[]

  • Lalu Suara itu melanjutkan. "Aku adalah singa yang memaksamu untuk bergabung dengan Aravis. Aku adalah kucing yang menghiburmu di antara rumah orang mati. Aku adalah singa yang mengusir jackal darimu saat kamu sedang tidur. Aku adalah singa yang memberi Kuda kekuatan baru ketakutan untuk mil terakhir sehingga kau bisa mencapai Raja Lune tepat waktu. Dan aku adalah singa yang kau tidak ingat yang mendorong perahu tempat kau berbaring, seorang anak yang hampir mati, sehingga datang ke pantai tempat seorang pria duduk, bangun di tengah malam, untuk menerimamu.”
  • "Jadi kaulah yang menyakiti Aravis?" "Itulah aku" "Tapi untuk apa?" "Nak", kata suara itu. Aku menceritakan kisahmu, bukan miliknya. Aku tidak menceritakan kepada siapapun kecuali kisahnya sendiri".
  • "Siapa kau?" Tanya Shasta. "Diriku", kata suara itu, sangat dalam dan rendah sehingga bumi bergoncang: dan lagi "Diriku", keras dan jelas: dan yang ketiga kali "Diriku", berbisik sangat lembut sampai kau hampir tidak dapat mendengarnya.
  • "Tapi salah satu akibat terburuk dari menjadi budak dan dipaksa melakukan sesuatu adalah ketika tidak ada orang yang memaksamu lagi, kamu hampir kehilangan kekuatan untuk memaksa dirimu sendiri."
  • "Aku tidak mau dia hidup selamanya, dan aku tahu dia tidak akan hidup selamanya walaupun jika aku menginginkannya ataupun tidak" (Bree menjawab Shasta ketika ditanya mengenai Tisroc.
  • "Pedang dapat dihalau dengan perisai, tapi mata kebijaksanaan dapat menembus setiap pertahanan"
  • "Singa Agung, putra Kaisar di atas Laut, Raja di atas semua Raja Tertinggi di Narnia."




Pemberitahuan
180px-C.S. Lewis' signature

Sadarilah, saat membaca artikel ini, bahwa semua informasi yang terletak di luar alam semesta fiksi Narnia. Hal ini seluruhnya berbasis di luar buku CS Lewis 'dan bahkan film Narnia sehingga tidak dianggap kanon dengan cara apapun, tetapi masih mungkin sebuah artikel informatif berlaku atau penting. Oleh karena itu dimaafkan karena sengaja melanggar Pasal 5 dari WikiNarnia Sadarilah, saat membaca artikel ini, bahwa semua informasi yang terletak di luar alam semesta fiksi Narnia. Hal ini seluruhnya berbasis di luar buku CS Lewis 'dan bahkan film Narnia sehingga tidak dianggap kanon dengan cara apapun, tetapi masih mungkin sebuah artikel informatif berlaku atau penting. Oleh karena itu dimaafkan karena sengaja melanggar Pasal 5 dari Format WikiNarnia

Advertisement